Yanshandy
Kamis, 17 November 2011
Senin, 14 November 2011
PEMBAHASAN ASPEK ASPEK KEGIATAN KEUANGAN DAN AKUNTANSI SERTA PENGENDALIANNYA
1. Pengelolaan Kas
Pengelolaan kas perlu mendapat perhatian khusus, karena sangat mudah dipindahtangankan, dari segi resiko relatif mudah di selewengkan. Dari segi managerial kas pernting dalam menggunakan kas yang harus dikelola dengan cara seefektif mungkin.
a. Sumber- sumber kas
Proses kas diawali dengan mengidentifikasi sumber-sumber penerimaan kas. Dalam hal ini dapat dilakukan menurut pola/cara yang berlaku ataukah perlu diadakan penyempurnaan.
b. Penerimaan kas
Penerimaan kas merupakan salah satu tahap dari keseluruhan kegiatan kas. Berikut prinsip-prinsip pengendalian penerimaan kas :
1) Pertanggungjawaban atas penerimaan kas harus ditetapkan sedini mungkin.
2) Penetapan dasar pertanggungjawaban harus dihubungan dengan kegiatan.
3) Pemisahan fungsi penerimaan, pencatatan, otorisasi, dan pengawasan.
4) Pemanfaatan pihak luar sebagaio unsur pengawasan.
5) Kegiatan penerimaan kas dan pengeluaran kas dipisahkan dan dikendalikan dengan prosedur masing-masing.
6) Penerimaan-penerimaan kas hendaknya disetorkan secara utuh dan dengan segera ke bank agar memperkecil resiko penyelewengan, mempercepat pengecekan, agar identifikasi saldo kas / bank sesuai dengan periode yang ditentukan, dan memudahkan identifikasi penerimaan yang dicatat.
7) Pertanggungjawaban harus ditetapkan untuk semua jenis transaksi keuangan.
c. Pengurusan dan penyimpan Kas
Pengurusan dan penyimpan kas berhubungan dengan tahap penerimaan dan pengeluaran kas. Aspek-aspek yang harus dipertimbangkan antara lain :
1) Perlindungan kas secara fisik harus memadai.
2) Jumlah kas yang tersedia harus dibatasi sampai suatu jumlah maksimum yang benar-benar diperlukan untuk memenuhi kebutuhan.
3) Memanfaatkan potensi-potensi yang ada untuk memperoleh pendapatan dengan mendepositokan dana yang menganggur.
d. Pengeluaran kas
Ditujukan untuk memenuhi berbagai keperluan perusahaan. Sasaran pengendalian pada umumnya bahwa hanya pengeluaran-pengeluaran yang terotorisasi saja yang boleh dilakukan.
Prinsip-prinsip pengendalian pengeluaran kas :
1) Pemisahan fungsi
2) Kecukupan dokumentasi untuk melakukan pembayaran-pembayaran.
3) Penggunaan dana kas kecil
4) Pengendalian atas penandatanganan cek
5) Penggunaan cek atas nama
6) Pemisahan tugas dan tanggung jawab diantara para petugas yang terlibat di pengeluaran kas.
7) Kegiatan pengeluaran kas dipisahkan dengan penerimaan kas.
e. Pengendalian lainnya dari kegiatan kas
1) Jaminan kasir, kebijaksanaan yang biasa dilakukan oleh bank atau perusahaan besar, bahwa seorang kasir harus menyetorkan uang jaminan.
2) Penggunaan alat bantu mekanis secara maksimum.
3) Penyelenggaraan pencatatan atas pembukuan yang muthakir dan pelaporan yang segera.
4) Pengendalian yang memadai terhadap blanko-blanko dokumen.
5) Rekonsiliasi saldo bank
6) Pemeriksaan kas, secara berkala dan mendadak.
2. Pengelolaan piutang
Pengelolaan piutang timbul dari berbagai jenis tindakan perusahaan yang menimbulkan tagihan terhadap pihak ketiga.
Pengelolaan piutang meliputi dua tahap :
a. Timbulnya piutang usaha
Perhatian pertama difokuskan pada hubugan langsung antara piutang dengan transaksi yang mendasarinya. Piutang seharusnya dibukukan dengan sebagaimana mestinya, untuk itu maka timbulnya piutang secara langsung dihubungakan dengan pertanggungjawaban mengenai kurangnya persediaan barang atau pencatatan mengenai pelaksanaan pemberian jasa.
Prinsip-prinsip pengendalian yang dapat dilakukan atas timbulnya piutang adalah sebagai berikut :
1) Review oleh pejabat independen serta prosedur persetujuan kredit.
2) Penentuan tersedianya produk
3) Otorisasi mengenai harga dan syarat-syarat pembayaran.
4) Penggunaan copy dokumen-dokumen sesuai kebutuhan.
b. Administrasi Piutang
Prinsip-prinsip pengendalian selama tahap ini meliputi :
1) Penyelenggaraan pencatatan perkiraan utang secara independen.
2) Pencatatan yang muthakit mengenai perkiraan piutang
3) Pelaporan yang memadai dan segera
4) Secara berkala dikirim kepada pelanggan, saldo piutangnya.
5) Dibuat rencana perolehan tagihan kas dari piutang yang seharusnya jatuh tempo berdasakan tanggal jatuh temponya.
c. Berkurang atau hapusnya piutang
Hal-hal yang menyebabkan berkurang atau hapunya piutang antara lain :
1) Adanya pelunasan piutang
2) Adanya retur penjualan
3) Penghapusan piutang karena dapat ditagih
d. Aspek – aspek kebijaksanaan yang menyangkut piutang
1) Kebijakan pembelian kredit
Kebijakan pemberian kredit yang lebih ketat dapat memperkecil kemungkinan resiko kerugian yang diakibatkan oleh piutang tak tertagih.
2) Kebijaksanaan yang menyangkut pembin aan hubungan baik dengan para langganan.
3) Kebijakan pembentukan penyisihan untuk piutang tak tertagih.
e. Piutang Lainnya
1) Piutang pegawai
2) Uang muka kepada pihak ketiga
3) Piutang klaim
3. Pengelolaan Utang
Pengelolaan utang ditimbukan oleh kegiatan normal perusahaan dan meerupakan salah satu pusat perhatian dalam keseluruhan proses pengendalian keuangan. Pengendalian ini mencakup ketepatan, ketelitian, keabsahan, dan besarnya utang tersebut. Adapun kegiatan yang menyangkut kegiatan prosedur pelunasan piutang :
a. Timbulnya utang
Sumber utama terjadinya utang diakibatkan oleh pembelian barang/ jasa secara teratur telah direncanakan oleh bagian pembelian.
b. Keabsahan Utang
Tanpa memperhatikan sumber utang, dari berbagai sudut pengendalian ada sasaran umu yang ditujukan terhadap semua sumber utang, antara lain :
1) Kelayakan jenis pengeluaran
2) Kelayakan jumlah utang
3) Kelayakan harga dan syarat-syarat pembelian
4) Kewajaran nilai prestasi yang diterima
5) Kecukupan bukti pendukung
c. Pengadministrasian lebih lanjut
Hal-hal yang perlu ditangani, yaitu:
a. Koordinasi dan pengendalian terhadap dokumen dokumen yang masuk.
b. Proses penyelenggaraan akuntansi
c. Pengawasan terhadap tambahan utang.
Dengan demikian maka dipandang lebih efisien untuk melakukan pengendalian melalui penangguhan pengakuan secara formal atas utang tersebut hingga saat pembayaran atau pada akhir suatu periode akuntansi, yang mana yang lebih cepat.
d. Pelunasan Utang
Tahap terakhir dari pengelolaan utang adalah pelunasan utang. Titik – titik pengendaliannya meliputi :
1) Review kecocokan dokumen-dokumen pendukung
2) Penanganan klaim
3) Penyiapan cek
4) Review akhir dan penyerahan cek
4. Pengelolaan Pajak
Pajak harus dikelola dengan baik agar pajak yang dibayarkan tidak lebih besar dari seharusnya, agar dalam batas waktu yang dapat membantu cash flow , namun tidak terlambat, agar pajak yang seharusnya dibayar telah dilakukan, agar pajak disetor dan dipotong tepat waktu.
Jenis pajak yang dikelola :
a. Pajak Penghasilan Badan
PPh Badan dikelola sejak cicilan pajak yang harus dilakukan berdasarkan besarnya pajak penghasilan badan tahun sebelumnya dilaporkan dengan SPT Massa yang bersangkutan dan disetorkan tepat waktu.
b. Pajak Pertambahan Nilai
PPN dikelola setiap bulan dengan mengadministrasikan pajak keluaran dan pajak masukan, untuk keperluan kas, usahakan pelaporan PPN keluaran pada tanggal terakhir seharusnya dilaporkan dan untuk pajak masukan dikreditkan segera. Saldo lebih bayar dalam tahun berjalan dikompensasikan ke ulan berikutnya dan jika terjadi penumpukan lebih bayar setahun sekali dimintakan restitusi kelebihan bayar tersebut ke kantor pajak.
c. Pajak Penghasilan Pasal 21
Perusahaan harus membuat perhitungan perhitungan yang tepat untuk setiap pegawainya sesuai dengan penghasilan yang diterimanya kemudian dipotong dan disetorkan kepada kas negara.
d. Pajak Lainnya seperti fiskal luar negeri dan PBR
Pajak lainnya bersifat insidentil, maka pelaporannya adalah dengan memastikan bahwa kewajiban kewajiban pajak lainnya yang terhutang harus dilunasi. Berkasnya diadministrasikan dengan baik agar pada waktu diperlukan mudah dicari.
e. Pengendalian Atas Pengelolaan Pajak
Pengendalian dilakukan melalui pencatatan dan administrasi berkas pajak yang baik. Semua penyetoran pajak harus mendapat otorisasi dari para pejabat yang berwenang. Pengecekan independen dilakukan oleh atasan atau petugas pajak senior secara rutin tiap bulan, dan secara acak manajer keuangan melakukan pengecekan kebenaran pengelolaan pajak. Rekonsiliasi PPN dengan penjualan dan pembelian telah dilakukan degan tertib tiap bulan.
f. Pemeriksaan Intern
Dalam kegiatan pemeriksaan terhadap seksi perpajakan ini pemeriksa harus menilai dahulu pengendalian intern aas pengelolaan perpajakan tersebut beresiko rendah, sedang atau tinggi.
5. Kegiatan Investasi surat- surat berharga
a) Pengelompokan Investasi dalam Surat-Surat Berharga
1) Investasi dalam surat berharga jangka pendek
Umumnya dilakukan untuk membungakan kelebihan uang, termasuk golongan aktiva lancar. Ciri-ciri investasi dalam surat berharga jangka pendek adalah :
a. Umur investasi dalam surat berhara biasanya satu tahun atau kurang.
b. Sifat surat berharga mudah dicairkan menjadi uang.
2) Investasi dalam surat berharga jangka panjang
Investasi dalam surat berharga jangka panjang biasanya dilakukan untuk beberapa tujuan berikut :
a. Untuk menguasai baik sebagian maupun sepenuhnya suatu anak perusahaan atau perusahaan afiliasi.
b. Untuk mendapatkan penghasilan yang relatif permanen.
c. Untuk mengadakan hubungan usaha yang permanen.
d. Untuk menciptakan dana-dana khusus
Investasi Investasi dalam surat berharga jangka panjang biasanya merupakan keputusan pimpinan perusahaan menenai kebijakan usaha jangka panjang, termasuk golongan aktiva tidak lancar. Letak perbedaannya dengan Investasi dalam surat berharga jangka pendek dalam surat berharga mempunyai motif pembungaan dari uang yang berlebihan. Dengan kata lain perbedaan utamanya terdapat pada tujuan dilakukannya investasi itu.
b) Penyimpanan surat surat berharga
Surat-surat berharga yang dimiliki harus dijaga keamanannya dari usaha pengambilan oleh yang tidak berhak, yaitu dengan cara menyimpannya dalam almari besi atau kluis yang terkunci, dan berada dalam tanggung jawab petugas yang ditunuk oleh petugas berwenang, petugas ini tidak dibenarkan untuk ikut serta dalam transaksi surat berharga.
c) Pencatatan dan pemeriksaan fisik surat-surat berharga
Pencatatan harus dicatat secara rinci oleh bagian akuntansi, pencatatan itu meliputi :
a. Nama bank / perusahaan yang mengeluarkan surat berharga
b. Nomor serinya
c. Masa berlakunya
d. Jumlah/ nilainya
e. Tanggal pengeluarannya
Pemeriksaan fisik secara periodik oleh pemeriksa intern atau pejabat lain yang ditunjuk.
d) Prinsip- prinsip pengendalian atas investasi dalam surat-surat berharga
Meliputi pengamanan dalam menyimpan dan mengeluarkan surat-surat berharga tersebut, persetujuan atas pembelian dan penjualannya, adanya catatan-catatan yang layak dan diadakannya pemeriksaan sewaktu-waktu baik secar fisik maupun pencocokan catatan-catatan yang dibuat.
6. Kegiatan Pengelolaan Akuntansi
Beberapa informasi penting yang dibutuhkan oleh manajemen dan pihak ketiga antara lain :
a. Laporan Laba Rugi
b. Neraca
c. Laporan Perubahan Modal dan Laba Ditahan
d. Laporan Arus Kas
e. Catatan Atas Laporan Keuangan
Untuk menghasilkan laporan keuangan yang dapat diandalkan maka perlu diterapkan pengendalian intern yang memadai.
a) Prosedur Kerja Bagian Akuntansi
Voucher-voucher yang diperlukan :
- Voucher jurnal penerimaan kas
- Voucher jurnal pengeluaran kas
- Voucher jurnal pembelian dengan kredit
- Voucher jurnal penjualan dengan kredit
- Voucher jurnal umum
Voucher dikumpulkan dan dientri oleh bagian entri setiap hari, kemudian tiap sore akan diverifikasi oleh bagian verifikasi entri. Pembukuan voucher dengan dapat dilakukan dengan menggunakan media buku jurnal kemudian di totalnya dibukukan ke komputer. Secara berkala laporan itu dicetak dan dilaporkan kepada petugas-petugas lain.
b) Pengendalian Intern
Pengendalian intern dilakukan dengan prinsip pemisahan tugas sehingga dari pemisahan tersebut akan saling kontrol secara otomatis. Pengecekan independen akan mengontrol pencetakan laporan yang benar-benar diperlukan dan akan mendistribusikannya hanya kepada yang memerlukan dan telah diatur dalam prosedur operasi standart (SOP).
c) Pemeriksaan Intern
Harus ada pemeriksaan pengujian kesesuaian laporan keuangan dengan SAK. Hal ini dalam rangka membantu pemeriksa ekstern dalam melaksanakan pemeriksaannya dan dapat meringankan biaya audit olehy pemeriksa ekstern.sumber: http://astiqie.blogspot.com/2011/11/audit-keuangan.html
Langganan:
Komentar (Atom)
